Manusia Millenia

Dia sederhana... 
Sesederhana pemikirannya, 
Sesederhana penampilannya, 
Sesederhana tutur katanya.

Dia seperti malaikat bagi orang lain. 
Selalu datang ketika dibutuhkan. 
Entah itu jauh atau dekat, dia selalu ditakdirkan menjadi malaikat. 
Entah marah atau tidak, dia selalu menjadi super hero. 
Baginya, manusia itu harus saling tolong menolong. 
Tak peduli bagaimana perasaan dia, 
Sederhana bukan?

Dia juga punya tanaman, 
Seperti layaknya makhluk hidup, tanamannya terus tumbuh subur. 
Kadang kesuburannya tidak wajar. 
Terlalu subur membuat dia tidak nyaman. 
Dia harus menyiangi tanamannya itu, memberinya pupuk, menjaganya agar tidak mati. 
Kadang dia juga merasa terseok mengurus tanaman itu. 
Tapi tetap, dia masih menjadi malaikat bagi orang lain. 
Sekalipun tanamannya mulai menganggu.

Dia juga terkadang bimbang. Karena terlalu dalamnya dia memerankan diri menjadi malaikat, orang lain menjadi ketergantungan. Dia tidak pernah bisa berpikir logis, mengapa dia terus saja ditakdirkan menjadi malaikat bagi orang lain. Padahal dia ingin sekali berhenti. Pensiun. Dia ingin menjadi manusia biasa. Tidak membekas pada siapapun. Namun sepertinya alam berkonspirasi untuk terus memilihnya menjadi malaikat. Terus dan terus. Sejauh apapun dia mencoba menghindar, selalu ada pekerjaan yang memaksanya kembali menjadi malaikat.

Ah ternyata pekerjaan menjadi malaikat itu melelahkan, pikirnya. Mengesampingkan segala rasa, untuk orang lain. Menjelma menjadi orang yang paling baik sedunia untuk orang lain. Tapi bukankah Tuhan menyukai orang yang saling tolong menolong kepada saudaranya? Kembali dia berpikir. Ini bukan yang pertama. Seribu pemikiran serupa sudah masuk ke dalam otaknya. Mendaftar untuk dianalisa.
Dan akhirnya, saat ini dia memutuskan untuk tetap menjadi malaikat. Siapapun yang datang kepadanya, dia siap. Dia akan berhenti, ketika orang lain juga berhenti memintanya. Untuk kali ini, dia, malaikat sejuta toleransi mengikuti permainan manusia.


Ma'had Sabilurrosyad, Kamar Khadijah 06, 
With Love
Farinda. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA CINTA, SAHABAT, dan KAMUFLASE KEHIDUPAN...

at the End of September Harmony