Aku Kau dan Dunia Maya.
Kau tidak
perlu menuliskan namaku di bio twittermu, kau hanya perlu menuliskan namaku
dalam doa-doamu pada Tuhan.
Kau tidak perlu memamerkan kemesraan kita berdua di timeline, cukup kita saja
yang tahu seperti apa hubungan kita. Toh kita berdua yang menjalani.
Kau tidak perlu terlalu sering meng-sms-kan kata "aku sayang kamu" seakan itu rutinitas, kau cukup mengucapnya dengan tulus, meskipun jarang.
Kau tidak perlu memuji perbuatanku di statusmu, aku takut kau juga akan jadi orang yang memakiku di statusmu jika aku khilaf.
Kau tidak perlu kasar pada mereka yang mengagumimu via mention, aku takkan marah bila kau ramah. Aku senang kau memiliki pengagum dan masih bersamaku.
Kau tidak perlu cemburu jika aku membalas chat dari mereka. Mereka hanya tahu aku sebatas emoticon, kau yang tahu hati aku berada dimana.
Kau tidak perlu memberikan aku username dan password social mediamu, dasar dari hubungan kita itu rasa "percaya" bukan? Bukan rasa "curiga".
Kau tidak perlu menggerutu di wall dan timeline, apapun masalah kita, aku rasa penyelesaian terbaik adalah dengan diskusi, bukan mengumbar.
Kau tidak perlu memajang fotoku di profpicmu, doaku bukan ingin fotoku terpampang di profpicmu, tapi di buku nikahmu kelak.
Aku tidak perlu puluhan ribu followers di twitter atau ratusan ribu fans di facebook. Aku hanya perlu kau tetap disini dan berjuang bersamaku.
Bagaimana, setuju? :)
With Love,
Farinda.
Komentar
Posting Komentar