Assalamualaikum, Beijing !

18634848




Ajarkan aku mantra pemikat cinta Ahei dan Ashima,
maka akan kutaklukkan penghalang segala rupa
agar sampai cintaku padanya. 






***

Dewa dan Ra adalah busur dan anak panah.
Keduanya memiliki bidikan yang sama, sebuah titik bernama istana cinta.
Tapi arah angin mengubah Dewa.
Sebagai busur, dia memilih sasarannya sendiri dan membiarkan anak panah melesat tanpa daya.

Sebagai laki-laki pengagum mitologi, Zhongwen ibarat kesatria tanpa kuda.
Sikapnya santun dan perangainya gagah, tapi langkahnya tak tentu arah.
Dia berburu sampai negeri jauh untuk mencari Tuhan sekaligus menemukan Asma, anak panah yang sanggup meruntuhkan tembok besar yang membentengi hatinya.

Dan di manakah Ra ketika dalam kegamangan Asma menelusuri Tembok China, menjejakkan kaki di pemakaman prajurit Terakota dan menjelajah dunia dongeng si cantik Ashima dari Yunnan?

Dua nama, satu cinta.
Ra yang mencampakkan Dewa.
Asma yang berjuang melupakan lelaki berahang kukuh yang diam-diam memujanya.
Bersama, mereka mencoba menaklukkan takdir yang datang menyapa.


***


Gadis berusia dua puluh lima tahun itu bernama Asmara. Biasa dipanggil Asma atau Ra.

Menjelang pernikahannya, kenyataan dari calon mempelai laki-laki; Dewa, mengantarkannya pada rasa patah hati. Dewa mengakui telah berkhianat pada jalinan kasih yang sudah dijalin selama empat tahun.

Sewaktu malam dan sedang hujan deras, entah atas dorongan apa, Dewa mengantarkan rekan kerjanya pulang, Anita. Di rumahnya itu hal terlarang terjadi. Dewa sangat menyayangkan tragedi itu.

Pengakuan itu disayangkan Asma. Ia pun memilih untuk menggagalkan pernikahannya dan meminta Dewa bertanggung jawab.

Dewa akhirnya menikahi Anita yang sedang mengandung buah hatinya. Sementara Asma dalam masa berkabung, menerimaa tawaran untuk meliput di Beijing.

Beijinglah yang mempertemukan Asma dan Zhongwen. Panggilan Ashima pun disandang Asma dari laki-laki itu.

Pertemuan singkat tapi memberi kesan yang sangat dalam. Setelah kembali ke Indonesia, hubungan antara Asma dan Zhongwen masih berlanjut melalui banyak media komunikasi. Kebanyakan mereka mendiskusikan tentang Islam.

Pernikahan yang dijalani Dewa sangat suram. Sebaik apa pun Anita memperlakukannya, Dewa sama sekali tidak bisa menghargai Anita. Kehidupan rumah tangganya masih dibayangi sosok Ra. Dan karena hal ini pula, Anita yang sangat putus asa, akhirnya memilih jalan bunuh diri dengan menelan banyak pil obat. Namun ia tetap selamat.

Asma yang mulai goyah dengan hatinya akan sosok laki-laki yang ia temua dua kali di Beijing, harus mengalami penurunan kesehatan. Setelah serangkaian tes dilakukan, dokter menyatakan kalau Asma mengidap APS atau  antiphospholipid syndrome. Penyakit ini membuat Asma mengalami beberapa kali stroke, pingsan dan bahkan lumpuh.

Sementara Asma berjuang dengan sakitnya, Dewa berjuang dengan keluarganya dan Zhongwen berjuang dengan keyakinannya.

Setelah Anita melahirkan, Dewa pun menceraikannya. Ia segera menghubungi Ra dan berharap bisa melanjutkan kembali mimpi indah tentang masa depan berdua. Pada saat bersamaan, Zhongwen juga datang ke Indonesia demi menemui Asma.

Mengetahui sakit yang sekarang ada di diri Asma, Dewa mmelangkah mundur. Ia pun melihat laki-laki asing yang sangat peduli pada Asma dan keputusan untuk membiarkan mereka dekat menjadi jalan keluar.

Lalu dengan sabar dan setia, Zhongwen mendampinggi Asma. Naik turun kesehatan Asma terrekam jelas di benaknya dan tidak ada sedikitpun di dalam hati Zhongwen untuk meninggalkan Asma.

Takdir indah melingkupi Asma dan Zhongwen. Mereka akhirnya menikah. Di tengah resepsi, Asma pingsan. Ini stroke keduanya. Untuk beberapa lama Asma mengalami koma. Saat itulah keberadaan mamanya, sahabatnya; Sekar dan Zhongwen menjadi sangat berarti.

Begitu Asma siuman, memorinya hilang. Ia lupa dengan mamanya, Sekar dan Zhongwen; suaminya. Berjalannya waktu, Zhongwen mulai mengingatkan kembali siapa Asma sebenarnya.

Perjuangan Zhongwen terbayar saat anak pertamanya lahir. Orang dengan APS masih mungkin untuk memiliki anak dengan kondisi normal. Anak kedua pun mengikuti. Dan mereka bahagia dengan keluarga baru meski kondisi Asma masih belum pulih.

***

Awalnya saya terkesan dengan cover novel ini, menurut saya covernya sangat menarik. Perpaduan warna merah dan kuning memberi kesan elegan, juga membuat mata segar. 

Novel yangmengajarkan banyak hal pada mereka yang akan menikah atau setelah menikah. Gambaran kehidupan setelah pernikahan dari versi sangat buruk, menderita dijelaskan dari sisi Dewa. Kebalikannya,  versi baik, bahwa cinta sejati itu ada tergambar jelas oleh Zhongwen.

Sama seperti karya karya bunda Asma Nadia yang lainnya, tema novel ini sangat religius, selain itu seperti biasa bunda Asma Nadia memaparkan detail setiap setting dalam cerita, jadi saya bisa berimajinasi dengan kota Beijing. yaap! bunda Asma Nadia berhasil membawa detail kota itu.

Memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk bisa mengerti jelas maksud di dalamnya, karena terkadang bahasa yang digunakan bunda di dalam novel ini sangat puitis. but aniwai, secara keseluruhan ceritanya bagus, saya sampai merinding, terharu, dan sempat menangis hehe

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA CINTA, SAHABAT, dan KAMUFLASE KEHIDUPAN...

at the End of September Harmony

Manusia Millenia