Just Do It Because of The Lord, Alloh SWT.


"Dalam dekapan ukhuwah, jika ada perintahnya yang berat bagi kita, mari pejamkan mata untuk menyempurnakan keterhijaban kita. Lalu kerjakan. Mengerja sambil memejam mata adalah tanda bahwa kita pasrah pada tangan-Nya yang telah menulis takdir kita." ( Salim A. Fillah)

Ada banyak titik sepertimu, saat Muhammad bisa mempertimbangkan untuk menghentikan ikhtiar.
Mungkin saat dalam rukuknya dia dijerat di bagian leher,
Mungkin saat dia sujud lalu kepalanya disiram isi perut unta
Mungkin saat dia bangkit dari duduk lalu dahinya disambar batu,
Mungkin saat dia dikatai gila, penyair, dukun dan tukang sihir
Mungkin saat dia dan keluarga diboikot total di syi’ib abi thalib
Mungkin saat dia saksikan sahabat-sahabatnya disiksa di depan mata
Atau saat paman terkasih dan istri tersayang berpulang kehadirat-Nya
Atau justru saat dunia ditawarkan padanya: tahta, harta, wanita
Jika Muhammad berpikir bagaimana engkau menalar, tidakkah dia punya banyak saat untuk memilih berhenti?
Tapi Muhammad tahu, kawan.
Ridlo Alloh tak terletak pada sulit atau mudahnya,
Berat atau ringannya,
Bahagia atau deritannya
Senyum atau lukannya
Tawa atau tangisnya
Ridlo Alloh terletak pada apakah kita mentaati-Nya dalam menghadapi semua itu
Apakah kita berjalan dengan menjaga perintah dan larangan-Nya dalam semua keadaan dan ikhtiar yang kita lakukan
Maka selama di situ engkau berjalan
Bersemangatlah kawan….
(Salim A. Fillah- Dalam Dekapan Ukhuwah)

Amanah, 
Membicarakannya saja sungguh membuat berat. Terlebih ketika kita tahu, kalau kelak kita akan dimintai pertanggung-jawaban baik di dunia maupun akhirat mengenai amanah yang pernah kita pegang.

Seperti itu, bagiku memegang amanah sekecil apapun akan terasa berat.
Pernah aku terpikir untuk mencoba tidak peduli dengan amanah yang aku pegang saat ini.
Hanya MENCOBA tidak peduli, bukan meninggalkan.
Tapi yang kurasakan, berlipat-lipat kali perasaan bersalah dan stress semakin menghampiri.
Dan, ketika aku mulai mengerjakan amanahku, semakin berat pula cobaan yang aku dapatkan, yang aku harus hadapi dan jalani.
Lelah? Itu pasti.
Ingin mengeluh? Sangat ingin.
Tapi pantang bagiku mengeluh kepada manusia.
Ingin berhenti? Tidak pernah berniat tapi ingin mencoba.
Dan lagi-lagi,
Aku mempunyai prinsip pantang mundur setelah layar terkembang dihadapanku. 
Lalu apa yang harus aku lakukan?
Iyap…just do it because of Alloh
Itu kekuatan terbesar dari menjalankan amanah.
Kita tidak akan mendapat apa-apa dari sebuah amanah. 


Kapasitas diri? Itu kalau kita benar-benar meng-upgrade diri, 

Problem solver? Iya kalau kita sudah mencoba tenang dan berpikir jernih ketika ada masalah. 

Ekonomi? Apalagi.. Kebanyakan justru kita harus berkorban untuk menjalankan satu amanah, bahkan setiap amanah.
Saya terus berpikir dan merenung sepanjang hari. 
Alloh tidak akan menimpakan cobaan kecuali dia bisa melewatinya, bukan? 
Iya itu yang aku pegang. Itu berarti aku dianggap bisa melewati semua kesulitan ini. Karena, 
Aku selalu percaya bahwa 'rencana Alloh jauh lebih indah dari apa yang aku bayangkan.'
Apapun amanahnya, semoga kita menjadi orang yang amanah yang berusaha sebisa mungkin untuk meneladani salah satu sifat Rasulullah ini. 
Kata abahku-seseorang yang selalu mengerti keadaan hatiku dan akalku ketika hati dan akal enggan untuk disatukan- melalu hadits beliau sampaikan untuk menyemangati hari-hariku,  “bukan kita yang memilih amanah, tapi amanah lah yang memilih kita, Nak. Abah selalu yakin ananda bisa menjalani amanah ini dengan sebaik-baiknya perlakuan ananda. Jauh dari berat sebelah, dekat dengan Kasih dan Sayang terhadap sesama terlebih terhadap Alloh, Tuhan Azza wa Jalla.”
Berasa full-energy-ku setiap abah yang secara khusus rajin memberikan tausiyah padaku.
Semangat jalani amanah sampai akhir!
"apa yang sudah dimulai, harus diselesaikan sampai akhir, Mbak." (quote terakhir ummi di-penghujung percakapan kecil kami di seluler barusan.)
 أنا يمكن أن تمر هذه العقبة بإذن الله.

With Love
Farinda :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA CINTA, SAHABAT, dan KAMUFLASE KEHIDUPAN...

at the End of September Harmony

Manusia Millenia