Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

at the End of September Harmony

Seberkas renungan-ku,  On Tuesdays. Hari ini aku belajar banyak hal, merenungi banyak kejadian, dan menyadari akan sesuatu hal. Iya…hari ini sungguh otak dan hatiku bersinergi untuk bermuhasabah ria-Itu bagus-karena bagiku, semua detail kehidupan kita adalah pelajaran, kalau kita mau belajar dan melapangkan pikiran. Hal pertama yang aku sadari hari ini, bahwa bahagia itu sungguh sangat sederhana. Cukup tertawa bersama sahabat, menertawakan kekonyolan masing-masing, dan menonton video absurd yang mengundang gelak tawa. Itu bahagia. Bahkan ketika tawa kami sampai membuat petugas perpustakaan Fakultas Hudaya menegur kami, tapi kami tetap bahagia.  Dan aku sungguh bersyukur. Aku dipertemukan dengan sahabat yang setia dan selalu membuatku bahagia. Itu bahagiaku hari ini. Hal kedua, terinspirasi dari blog seorang penulis cerdas, berkarakter, dan inspiratif. Dia dee alias Dewi Lestari. Sejak membaca serial supernova-nya, aku jatuh cinta dengannya. Gaya me...

Ini untukmu, Wahai Saudarikuu.

Malam, penat akan aktivitas, dan lelah akan pikiran, tentangmu.  Sudah hampir seminggu aku merasa ada yang aneh dengan dirimu.  Kamu lebih pendiam, tidak ceria seperti biasanya, tidak bersahabat seperti yang biasa kau lakukan, ya…kau berbeda! Dan kami tahu itu! Kami bingung, sungguh bingung. Sesaat kami sadar kamu berubah, kami berusaha mendekatimu, menanyakan kabarmu, tapi…kamu malah diam, tidak merespon, dan menghindar dari kami.  Hei! Kami ini bukan cenayang yang bisa menebak pikiran orang. kami ini manusia, kalau kamu tidak bilang ada apa, ya kami tidak tahu ada apa sebenarnya. Saat ini kami hanya bisa menebak. Tebakan kami pasti salah, atau ada yang mendekati kebenaran, atau malah benar. Kami tidak tahu. Kami akan tetap tidak tahu kalau kamu terus diam  Hei! Kamu bahagia melihat kami menghabiskan sebagian waktu untuk berspekulasi ada apa denganmu?  Bahagia ketika kami harus berusaha menghadirkan pikiran positif sementara pikiran negatif t...
Ini ceritanya salah satu sahabat saya tak kuasa untuk menahan gemuruh hatinya, sore itu kami sengaja bertemu untuk sekedar berbagi cerita, dia mencurahkan segala isi hatinya pada saya. Setelah mendapatkan persetujuan-salah satu isi pembicaraan kami sore itu-saya share kepada teman-teman di blog. :) Judulnya sih saya yang mengarang hehe tapi ceritanya murni pengalaman pribadi sahabat saya, mungkin sebagian dari teman-teman pernah mengalami kasus demikian, Aku, Kamu dan Janji Tuhan Hujan yang turun sejak ba’da dzuhur tak kunjung berhenti hingga sore itu. Tambah deras malah. Bagiku hujan seperti itu selalu kondusif untuk bermalas-malasan di balik selimut hingga lupa waktu. Namun bermalas-malasan di sofa panjang sambil menyaksikan siaran TV lebih menarik perhatian hari itu. Mama juga ikut nonton. Tu..Tut…Tu..Tut… Sebuah SMS masuk ke handphoneku. “SMS dari pacar mu?”,  tanya mama yang melihatku ketawa kecil setelah membaca SMS yang barusan masuk. “Pacar ?”,  jawabku samb...
Jangan Sombong . Menjilat siku milikmu adja kamu ga bisa. Jangan sok hebat ! Di-ingatkan kembali pada satu hal penting, bahwa Iblis dilaknat oleh Alloh itu bukan karena dia tidak beriman dengan Alloh. Tapi, karena dia sombong . Merasa paling, merasa lebih baik, lebih mulia dari Manusia.  Sombong itu selendang Alloh, hanya Alloh yang pantas mengenakannya. Siapapun jelas tidak boleh mengenakan selendang Alloh. Merasa paling, merasa lebih baik, lebih mulia dari orang lain itu adalah awal kehancuran bagi siapapun.  
JIKA   kau mencintaiku kerana sifatku yang ceria Menjadi semangat yang menyala di dalam hati mu Kemudian aku bertanya Bila keceriaan itu kelam dirundung duka Seberapa muram cintamu kan ada? JIKA   kau mencintaiku karena kecantikanku Menyejukkan setiap mata yang memandangnya Kemudian aku bertanya Saat kecantikan itu memudar ditempuh usia Seberapa pudarkah kelak cintamu padaku? JIKA   kau mencintaiku karena ramah hatiku Memberi kehangatan dalam setiap sapaanmu Kemudian aku bertanya Kiranya keramahan itu tertutup kabut prasangka Seberapa mampu cintamu memendam praduga? JIKA   kau mencintaiku karena cerdasnya diriku Membuatmu yakin pada putusanku Kemudian aku bertanya Ketika kecerdasan itu berangsur hilang menua Seberapa bijak cintamu tuk tetap mengharapku? JIKA   kau mencintaiku karena kemandirian yang ku miliki Menyematkan rasa bangga mu yang mengenalku Kemudian aku bertanya JIKA   di tengah itu rasa manjaku tiba menyeruak Seberapa...

Guru Terbaik

Gambar
Out of the welter of life, a few people are selected for us by the accident of temporary confinement in the same circle. We never would have chosen these neighbors; life chose them for us. If we select-and we must in order to live and breathe and work in such crowded conditions-we tend to select people like ourselves. We usually select the known, seldom the strange. We tend not to choose the unknown which might be a shock or a disappointment or simply a little difficult to cope with. And yet it  is the unknown with all its disappointments and surprises that is the most enriching.   -Anne Morrow Lindbergh, "Gift from the Sea" Sependapat sih. Kita memilih seseorang sebagai teman atau pasangan karena nyaman, bukan karena mereka terlihat unik. Perbedaan memang menarik, tapi yang menyatukan akhirnya adalah persamaan. Bukan persamaan fisik, tentunya, tetapi persamaan cara memandang hidup. Namun, ternyata guru terbaik kita itu bukan mereka yang memberi rasa nyaman, tapi...

Just Do It Because of The Lord, Alloh SWT.

"Dalam dekapan ukhuwah, jika ada perintahnya yang berat bagi kita, mari pejamkan mata untuk menyempurnakan keterhijaban kita. Lalu kerjakan. Mengerja sambil memejam mata adalah tanda bahwa kita pasrah pada tangan-Nya yang telah menulis takdir kita." ( Salim A. Fillah) Ada banyak titik sepertimu, saat Muhammad bisa mempertimbangkan untuk menghentikan ikhtiar. Mungkin saat dalam rukuknya dia dijerat di bagian leher, Mungkin saat dia sujud lalu kepalanya disiram isi perut unta Mungkin saat dia bangkit dari duduk lalu dahinya disambar batu, Mungkin saat dia dikatai gila, penyair, dukun dan tukang sihir Mungkin saat dia dan keluarga diboikot total di syi’ib abi thalib Mungkin saat dia saksikan sahabat-sahabatnya disiksa di depan mata Atau saat paman terkasih dan istri tersayang berpulang kehadirat-Nya Atau justru saat dunia ditawarkan padanya: tahta, harta, wanita Jika Muhammad berpikir bagaimana engkau menalar, tidakkah dia punya banyak saat untuk memilih ...

Pipa Pembuangan Terkotor,

Persis delapan tahun silam, Saya, ummi, adek Firda dan adek Rara. Pemahaman baik yang selalu ummi berikan pada kami agar kami tak memiliki perangai tercela-satu persatu ummi tanamkan pada kami yang takkan pernah bisa kami lupakan- ... "Kalian tahu lubang pembuangan paling kotor di dunia?" Ummi bertanya lembut sembari tangannya sigap membereskan sisa makanan kami di meja makan. "Mungkin lubang toilet di rumah, Mik!" Firda jawab-seperti biasa sok-tahu. Ummi menggeleng. Bukan itu. "Mungkin tempat sampah kita dibelakang, Mik!" Rara ikut menjawab-sepertu biasa ngasal. "Hey, mana ada lubangnya di sana? selalu Rara asal bunyi saja." Ummi meneguk segelas air putih, lantas melirik padaku. "Mungkin pipa pembuangan pabrik karet, Mik!" Aku ikut menjawab. "Bukan. Meski mbak-panggilan ummi untukku-benar, memang bau sekali pipa itu, membuat ummi selalu mual dan ingin muntah ketika tak sengaja melewati tempat pembuangan limbah itu....
Surat Kecil Untuk Kawan Terbaik, Assalamualaikum Kawan, mungkin kita tidak pernah benar-benar bertemu, mungkin aku tidak tahu siapa namamu, atau apa yang sedang kau kerjakan saat ini. Tapi aku ingin kau tahu, bahwa jarak kita tidak pernah lebih jauh dari 11 milimeter. Kita sudah menjadi sahabat saat kau mendengar suaraku yang samar dan redup. Kita sudah menjadi sahabat saat kau merasakan apa yang aku nyanyikan. Dan, meskipun aku tidak tahu masalah apa yang membuatmu sesakit ini, tapi ketahuilah bahwa semua akan baik-baik saja, bahwa Tuhan punya Maharencana terindah untukmu, bahwa semesta menyayangimu. Terimakasih telah membuatku merasa bahwa aku tak sendiri. Kau pun tak pernah sendiri jika mau membuka hati. Tetap mengagumkan, siapapun dirimu... Kawan Terbaik, With Love Farinda. 

Istiqomah ...

IS-TI-QO-MAH, Istiqomah tidaklah mudah. Mungkin kita harus melawan hasrat hati yang lebih ingin berhenti dibandingkan melanjutkan perjuangan. Kita harus berkali-kali meneguhkan prinsip yang tak kasat mata itu, memegang erat bak benda nyata, bukan fatamorgana, menempatkannya ke dalam hati. Banyak pejuang prinsip yang gagal memegang prinsip dia sendiri. Atau boleh saya sebut dia tidak lagi istiqomah. Pernahkah kau menemui sebuah kondisi dimana kau hampir saja melepas prinsipmu dan mulai pergi meninggalkan lahan perjuangan? Apapun, dalam konteks apapun. Lalu, entah bagaimana alam dan Tuhan berkonspirasi, sampai sekarang kau masih saja berada dalam perjuangan itu, bahkan kau menjadi lebih kuat dari sebelumnya, semakin mengerti dan bersemangat dalam perjuangan. Pernahkah? Jika kita pernah menemui kondisi seperti itu, menjadi kuat setelah hampir terlepas, tetap berdiri walau yang lain mulai terjatuh, tidakkah kau curiga, mungkin saja Dia sungguh sayang kepadamu, ingin terus merengkuh...
Lakukan kebajikan jika kau rela dan mampu: Mampu mengusir keinginan hati kecilmu untuk disanjung, dianggap malaikat penolong, keinginan untuk dikenang. Bahagiakanlah orang lain dengan antusiasme yang sama besarnya dengan seorang sufi yang ingin namanya kabur, lebur membaur dengan debu semesta. Artinya, kau tak mau orang yang kau bahagiakan itu selalu merasa berhutang padamu. Maafkan orang yang merendahkanmu dengan kesungguhan seorang santri atau muallaf dalam belajar menyucikan diri. Learn to give freely and let go of those wordy burdens of self glorification. Makin besar kau mampu dan sanggup menanggalkan 'aku'mu, Insyaalloh akan berlipat ganda balasan nikmat dan kemuliaan tercurah padamu. Langit, bumi, dan makhluk yang cukup beruntung akan menyaksikan semua itu.

Sederhana itu, Kamu !

Sederhana itu kamu, Iya kamu…bagaimana caramu bertutur dengan lugunya dan membuatku tersenyum menahan rasa Sederhana itu kamu, Ketika kamu tidak berani berkata “tidak” ketika aku minta jawaban, kau hanya terdiam tidak merespon. Sederhana itu kamu, Matamu selalu memancarkan semangat, dan itu cukup membuatku menjadi orang yang paling kamu butuhkan hari itu. Sederhana itu kamu, Yang membuatku berharap, kamu akan menjawab sapaanku selama ini dengan sederhana, sesederhana aku menyapamu. Sederhana itu kamu, Kamu bahkan tidak mengizinkan aku memperhatikanmu lebih, karena takut merepotkanmu. Padahal kau tau? Bahkan ketika kamu repoti seribu kali pun, aku tetap bahagia. Sederhana itu kamu, Ucapanmu yang membuatku tersadar akan satu hal, aku harus terus belajar untuk bisa menyeimbangimu. Sederhana itu kamu, Karena dari kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, kamu, aku belajar mengenai sederhana dalam mencintai dan menyayangi, serta mengasihi dalam kesederhanaan, bersabar dalam menci...

Aku Mencintai Kalian karena Alloh Azza wa Jalla. :)

Gambar
Dalam dekapan ukhuwah, kita tersambung bukan untuk saling terikat membebani. Melainkan untuk saling tersenyum memahami. Dan saling mengerti dalam kelembutan nurani (Dalam Dekapan Ukhuwah- Salim A. Fillah) Sahabat… Sungguh indah mempunyai sahabat. Ada ketika kita butuh, mengingatkan ketika kita salah, mengajari ketika kita tidak tahu, dan mengerti ketika kita khilaf.  Seperti apa si kita memilih sahabat? Apa karena dia sama-sama populer? Mempunyai hobi yang sama? Sifat sama? Atau kita memilih sahabat karena-Nya? Saya ingin share saja mengenai persahabatan yang paling indah. Persahabatan yang tidak akan lekang oleh waktu, lapuk oleh perasaan benci, atau hilang oleh kekecewaan.  Ya.. itu karena persahabatan karena-Nya, karena Alloh, Tuhan kita yang Maha membolak balikan hati manusia.  Betapa beruntungnya saya dikenalkan oleh mereka, sahabat para perindu surga. Tingkah lakunya mengingatkanku akan ketaatan kepada-Mu. Bicaranya mengingatkanku akan luasnya...

Surat Untuk Sahabatku,

Bismillahirrahmanirrahiim.  Salam Sayangku dari Ma'had Sabilurrosyad, Surat ini untuk sahabatku, Boleh dia, dia, kamu, atau kamu yang disana. Kalau suatu ketika dalam persahabatan kita, kamu melakukan kesalahan, Aku tak akan menyalahkan kamu, siapapun, dan keadaan sekalipun, Yang akan aku lakukan, aku akan belajar bagaimana aku menjadi pribadi yang besar, untuk menerima kesalahanmu, Jikalau nanti kamu membuatku kecewa,  Aku tak akan menuntut, Yang akan aku lakukan, aku akan belajar untuk tidak terlalu banyak berharap kepadamu, Bila Suatu ketika nanti kamu akan membuatku menjadi orang paling bodoh sedunia, Aku tak akan menyalahkan dirimu yang membuatku bodoh, Yang akan aku lakukan, aku belajar..belajar..dan belajar dari kebodohanku Bila ada masa kamu merasa aku mendiamkanmu, Itu memang benar, tapi percayalah, itu hanya caraku untuk mencoba mengerti semua ini. Bukankah manusia juga perlu berpikir sejenak? Sahabat, Nasihatku tak akan pernah habis untukmu, sekali...

#Jarak

Jarak, Bersahabatlah dengannya, karena kita tidak akan selamanya bersama. Bermanislah dengannya,  karena Dia menciptakan jarak bukan untuk menjauhkan, Tapi mendekatkan, dengan doa. Jarak diciptakan bukan untuk mengaburkan makna, menghilangkan rasa, tetapi, ia tercipta agar kita saling menguatkan, bukan melupakan. Semoga kita bertemu dalam puncak kesuksesan masing-masing. :) Aamiin. With Love, Farinda :)