ANTARA CINTA, SAHABAT, dan KAMUFLASE KEHIDUPAN...
ini adalah bagian dari mozaik
hidup yang terangkai dari banyak insan yang menghela nafas di depanku, saat ini, iya pagi ini.
Maaf bila tak sesuai dengan persepsi,
hati, dan hidup kalian,
Hanya sebuah tulisan dari tinta
kehidupan yang kucerna dengan tempurung kepalaku, hasil ramuan iman dan
ilmuku yang masih dangkal.
...
CINTA sebuah tema yang klise untuk
dituangkan dalam sebuah tulisan. Tapi entahlah hari ini saya ingin menulisnya.
Bukan karena saya lagi sedang jatuh cinta teman. Tapi, karena banyak hal yang
membingungkan tentang cinta yang menyapa hari-hari saya.
Cinta adalah fitrah setiap manusia.
Semua orang punya cinta di hatinya. Cinta pada orang tua, keluarga, pendidikan dan pekerjaan yang sedang digeluti sekarang, pada diri sendiri, dan
lawan jenis. Semua orang menyelaminya. Termasuk saya dan kalian. Iya bukan?
Ada banyak hal yang saya alami selama
saya memasuki dunia mahasiswa. Sebuah dunia baru yang kata orang adalah zona
kaum terpelajar, cerdas, dan intelek. Hampir dua tahun sejak saya melepas seragam
putih abu-abu hingga hari ini saya disebut sebagai mahasiswa, saya menemukan
banyak sekali pengalaman hidup. Beraneka ragamnya problematika manusia antar individu yang harus saya saksikan dan saya ikut andil dalam menyelesaikan masalah hidup mereka, yang salah satunya adalah tentang CINTA
dan SAHABAT.
Kadang saya bingung dan bertanya
berkali-kali pada diri saya tentang cinta, ketika banyak teman dan sahabat saya
berkisah tentang cinta mereka. Terang saja, saya bukanlah "Dokter
Cinta", hingga saya bisa menampung semua keluh kesah mereka.
Oke Teman, silahkan memasuki dunia cinta Anda sekarang,
...
Pernah lihat sepasang muda-mudi yang berdua-an
kesana kemari seperti perangko dan amplopnya? Sering bukan?
Itulah yang saya sayangkan Teman. Begitu
banyak teman-teman kita yang terlena indahnya Cinta, hingga tak ada lagi batas diantara mereka. Padahal tentu kalian semua tahu dan paham tentang perintah Alloh
SWT untuk menjaga pergaulan antar laki-laki dan perempuan.
Seorang teman saya pernah bercerita
tentang cintanya, yang bermula dari sahabat dan berakhir di pelabuhan cinta. Indah?.
Indah, tapi semua keindahan itu telah dibumbui nafsu dan aneka kamuflase.
Ya teman, semua cinta saat ini adalah kamuflase karena cinta yang ada
untuk orang yang belum halal untuknya.
"Far, bajuku cocok nggak dengan
jilbab ini? atau dengan yang ini? Pake sepatu yang mana?
"Far, aku jatuh cinta". Banyak
lagi....
Banyak orang yang berkamuflase dalam cintanya sebelum menikah. Bersikap
manis, dan berdandan se-perfect mungkin bila akan bertemu pujaan
hatinya, padahal di luar itu dia adalah pribadi yang emosional, jarang mandi
dan semaunya sendiri. Apakah kalian masuk dalam golongan ini?
Semua ini wajar Teman. Kalau orang jawa
bilang Lumrah. Tapi kita coba yuk, menjadikan kewajaran yang memang lumrah kita
rasakan dan alami menjadi sebuah kewajaran yang berada dalam naungan Cinta-Nya.
Alangkah indah bila CINTA itu tersimpan
rapi di hati.
Hanya Kita dan Alloh yang tahu.
Biar Alloh yang menjawabnya karena ini bisa menekan nafsu dan sederet kamuflase dunia. Alangkah
indahnya pergaulan dan persahabatan yang dilandasi dengan iman. Saling
menjaga pandangan,saling memperkuat ilmu agama dan dunia. Jalani hidup kalian dengan optimis dan mengharap dalam doa, bermunajat pada-Nya disepertiga malam indah-Nya..
Bagaimana dengan cinta kalian sekarang?
Jadikan cinta kalian sebagai sahabat yang terbaik. Sahabat dalam iman dan ihsan.
Jadikan cinta kalian sebagai sahabat yang terbaik. Sahabat dalam iman dan ihsan.
Teman, jangan khawatirkan hidup Kalian, karena Alloh telah menyimpan bingkisan terindah untuk hidup kalian. Mungkin tidak sekarang, tapi nanti, disaat semuanya telah siap, di waktu terindah dengan orang-orang terbaik pilihan-Nya...
Sepertinya saya akhiri, afwan ya Teman...tak ada sedikitpun maksud
saya menggurui, Karena sekali lagi saya bukanlah dokter cinta. Kalian semua
tentu lebih berpengalaman dari saya. Hanya sebuah alarm tulisan dari tinta kehidupan.
terakhir, saya berdoa buat kalian, teman-temanku semua, semoga kita terhindar dari nafsu dan kamuflase dunia.
Wallahu'alam bishawab
Komentar
Posting Komentar