OLEH-OLEH Syeikh Najih Ibrahim. :)

Disarikan dari “Madarijus Salikin” (Jenjang Spiritual), karya Ibnul Qayyim Al-Jauziah, disampaikan oleh seorang cendekiawan muslim terkemuka (Syeikh Najih Ibrahim) di belahan dunia Arab, ditulis dengan bahasa sendiri.

Hati. 
Hati kita, fitrahnya, berjalan menuju Alloh dan negeri akhirat. Dengan hati, kita menyingkap kebenaran dan kebathilan, membedakan mana nafsu dan mana nurani, menyingkirkan segala duri dan jebakan di sepanjang jalan kehidupan dengan cahaya, vitalitas, kekuatan, kesehatan, dan kesungguhan tekadnya.
Hati yang demikian adalah hati yang hidup, hati yang selamat.

Dan,
Hanya hati yang hidup yang akan mencapai kesempurnaannya, yaitu hati yang mendapatkan ketenangan, kesenangan, dan kebahagiaan. Lalu, Bukankah itu hakikat dari semua yang manusia cari dalam kehidupan, di zaman apapun?

Namun, ada LIMA hal yang dapat menghambat hati untuk berfungsi dengan sempurna, bahkan merusaknya.
  • Terlalu Banyak Bergaul. Terlalu banyak bergaul dalam hal kejelekan atau dalam hal mubah yang berlebihan. Pergaulan yang didasarkan pada kasih sayang duniawi atau pemenuhan kebutuhan duniawi dapat berbalik, jika tidak dalam kehidupan ini, mungkin di hari kiamat.

“Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertaqwa” (Az-Zukhruf: 67).
Bersikap waspada dalam keburukan pada pergaulan, dan tidak berlebihan dalam kemubahan pada pergaulan. Jika memungkinkan, ubah pergaulan tersebut menjadi pergaulan yang berjalan menuju ketaqwaan.

  • Tenggelam dalam Angan-Angan. Angan-angan adalah lautan yang tak bertepi. Ia adalah modalnya orang-orang yang tak punya apa-apa. Janji-janji syetan mudah masuk ke dalamnya, dipenuhi kemustahilan dan kebohongan, sementara orang yang berangan-angan tidak menyadari bahwa selama berangan-angan ia hanya berbaring di tikarnya.
  • Bergantung Kepada Selain Alloh. Alloh menyerahkan orang yang bergantung kepada selain Alloh kepada apa yang menjadi gantungannya. Dengan demikian, hilanglah kemaslahatan, kebahagiaan, dan keberuntungan dari Alloh, dan Allao biarkan orang itu untuk mendapatkannya dari apa yang menjadi gantungannya, padahal tidak ada yang dapat memberikan sesuatu pun selain Alloh.

Mungkin kita merasa tidak bergantung kepada selain Alloh karena kita tidak menyembah patung atau mempercayai jimat, tetapi mari kita periksa lagi, mungkinkah kebahagiaan kita bergantung pada uang? Harapan kita bergantung pada teman? Perbuatan baik kita bergantung pada pandangan orang lain? #introspeksi
  • Terlalu Banyak Makan. Makan menjadi perusak hati dalam dua kondisi. Pertama, secara zat merusak (seperti darah, bangkai, daging babi) dan atau diperoleh dengan cara yang bathil (hasil curian, korupsi, mengambil tanpa diridhai oleh orang yang memiliki). Kedua, meksipun halal namun berlebihanatau membuat terlalu kenyang. Hal ini biasanya menyebabkan kita merasa berat melakukan ketaatan, membuat diri sibuk hanya untuk urusan pemenuhan perut, sehingga nafsunya semakin kuat dan syetan mudah menguasai tubuhnya. Sebab, syetan mengalir pada manusia seperti mengalirnya darah. Puasa mempersempit aliran darahnya dan membendung jalannya, sedangkan kenyang membuka dan melapangkannya.

"Tidaklah manusia mengisi bejana yang lebih jelek daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan yang sekiranya sudah dapat menegakkan tulang punggungnya. Kalau memang harus mengisinya, maka sepertiga untuk makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga untuk bernafas" (HR. Tirmidzi)

  •  Terlalu Banyak Tidur. Terlalu banyak tidur menyebabkan badan terasa berat, waktu tersia-siakan, menimbulkan banyak kelalaian dan kemalasan. Tidur yang paling bermanfaat adalah tidur yang dilakukan ketika sangat diperlukan. Tidur pada awal malam lebih terpuji daripada mulai tidur di akhir malam. Tidur pada tengah hari lebih bermanfaat daripada tidur pada pagi hari dan petang hari. Tidur yang paling baik dan bermanfaat adalah tidur pada separuh malam pertama dan seperenam malam terakhir.

Sebagaimana halnya terlalu banyak tidur menimbulkan bermacam-macam bahaya, maka tidak tidur dan banyak begadang pun menimbulkan berbagai bahaya lain, seperti kondisi fisik yang jelek, melemahnya fungsi organ-organ tubuh tertentu, jiwa yang tidak stabil, dan lain sebagainya.

Tidaklah seseorang dapat hidup dengan baik kecuali dengan adanya keseimbangan.

Semoga oleh-oleh yang kami dapatkan tentang lima hal yang dapat merusak hati ini bisa bermanfaat lagi membawa berkah bagi penulis khusunya dan pembaca umumnya. Doa kami semoga kita termasuk pemilik hati yang selamat yangg Tuhan Ridhoi, aamiin.

With Love,
Farinda. :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA CINTA, SAHABAT, dan KAMUFLASE KEHIDUPAN...

at the End of September Harmony

Manusia Millenia