Sekali lagi saya melihat fitnah yang cukup mampu mengotori hati. Para pembuat fitnah yang hobinya merekayasa segala hal dan mengorek-orek (menggali hingga tak bersisa celah kebaikan sedikitpun) kesalahan orang lain mungkin sudah siap dengan kaplingan luas mereka di neraka. Yah, Mungkin...

Lalu yang saya sayangkan adalah mereka yang berhati baik, ibadah sembahyangnya rajin, shodaqoh lancar, bertutur sopan, berperilaku santun  malah yang ikut-ikutan menyebarkan fitnah tersebut, yang akhirnya menjalar ke mana-mana, lalu sampai ke jutaan orang, dan mengotori hati kita semua.

Tidakkah mereka tahu fitnah yang mereka sebar seenaknya dengan penuh kebencian tanpa klarifikasi itu laksana najis yang mereka bagikan ke saudara-saudaranya, lalu mengendap di hati mereka semua. Beribadah sambil membawa najis di hati, bukankah itu penghinaan seorang hamba kepada Tuhannya?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA CINTA, SAHABAT, dan KAMUFLASE KEHIDUPAN...

at the End of September Harmony

Manusia Millenia