Hanya Tuhan yang tahu. :)

Sebesar apa cintaku padamu?
Biar waktu kelak yang akan memberitahu

karena rasa ini belum pantas diucap. 
Tidak, selagi aku masih belum siap

karena satu ucapan bisa menodai hati,
noktah maksiat yang menenggelamkan diri

Aku terlanjur terjerembab dalam lubang rasa,
bicara atau diam itu sama-sama menyiksa

namun, bila terucap bukan hanya menyiksa
tapi juga sisakan dosa,

karena kita sama-sama belum siap
dan memendam rasa bisa jadi nista,

masa depanku dan masa depanmu siapa yang tahu?
namun terkadang kebodohan mengambil alih akal sehatku

kukira dengan mencurahkan rasa ini padamu akan menenangkan,
padahal kutahu itu awal musibah yang berujung pada penyesalan

maka, mungkin diam adalah jalan yang terbaik
atau kujadikan saja ia beberapa lirik?

bagaimanapun aku tak punya muka,
bila harus memulai dengan maksiat.

maka biarlah rasa ini masih terpendam tanpa diungkap
sampai waktunya aku mampu dan pantas untuk bercakap

seberapa besar cintaku padamu?
mungkin engkau takkan pernah tahu.

rumah, 7 februari 2014
with love :)
farinda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANTARA CINTA, SAHABAT, dan KAMUFLASE KEHIDUPAN...

at the End of September Harmony

Manusia Millenia